BKAD
Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Makassar (ANTARA News) - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Sulawesi Selatan Rahman Daeng Tayang mengatakan pihaknya menyambut positif penambahan wewenang Perum Bulog untuk menangani komoditas jagung dan kedelai.
"Diharapkan dengan adanya kewenangan itu Bulog berpihak pada petani sehingga harga jagung dan kedelai tidak jatuh pada saat musim panen," kata Rahman di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, selama ini tidak ada kejelasan harga pasar untuk jagung dan kedelai. Pada saat musim tanam harganya naik, namun ketika panen harga kedua komoditas itu turun.
Dia mengatakan, harga kedelai apabila mendapat dukungan bibit yang baik, maka makan mendapatkan pemasukan antara tiga-empat juta rupiah per hektare.
Namun jika tidak ada keberpihakan dan upaya melindungi petani, lanjut dia, pemerintah terkesan berpihak kepada petani di luar negeri.
"Karena itu, dengan adanya penambahan kewenangan Bulog untuk mengatur harga jagung dan kedelai, diharapkan juga seperti beras
yang memiliki harga pemblian pemerinth (HPP)," katanya.
Mengenai kemitraan Bulog dan koperasi dalam melindungi dan menyerap komoditas jagung dan kedelai, Rahman berharap menjadi angin segar bagi petani.
"Sehingga ke depan harga jagung di tingkat petani dapat lebih baik dibandingkan harga jagung saat ini yang hanya berkisar Rp2.100 - Rp2.300 per kilogram, sementara harga kedelai Rp7.000 per kg," katanya.